Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

17 Jul 2010

Semua Tentang Cinta





....... and you know honey, my love for you is growing and growing in every single day.....
eramuslim.com

- Dua baris kalimat pendek dalam email itu sempat membuat hatiku berbunga-bunga tiada tara. Mengingat sangat jarang bahkan hampir dapat dikatakan tidak pernah dalam tiga bulan pernikahan kami, suamiku menulis kata-kata sebegitu romantisnya seperti yang dia lakukan di atas.
Usia pernikahan kami memang masih sangat muda, yang mungkin bagi sebagian orang masih belum berarti apapun. Namun insya Allah pondasi pernikahan yang kami bangun didasari dengan kalimah Lillahi ta'ala, tanpa (saling) cinta yang menggebu layaknya pasangan-pasangan yang sedang asyik memadu kasih. Pun, tanpa kata sayang apalagi secara verbal mengatakan 'I love you'.

Sebagian besar kawan memberi julukan pernikahan kami dengan istilah 'kawin instan'. Instan yang berarti serba cepat dan serba mendadak. Bahkan segelintir orang sempat merasa curiga ada apa-apa dengan pernikahan ini, seandainya mereka tidak melihat calon suami seorang ikhwan yang insya Allah sholeh. Usia perkenalan kami yang hanya dua minggu, rasanya mustahil dibilang ada rasa cinta. Walau ada pepatah yang mengatakan 'love at the first sight'. Namun bagi kami, 'love' di antara kami lebih indah dan lebih dahsyat justru hadir setelah ijab kabul terlaksana. Tidak percaya? Buktikan sendiri.

Dan episode pacaran pun baru dimulai sesudahnya. Rasanya, masya Allah... rasa cinta, rindu dan segudang rasa sayang yang besarnya bagai air bah yang meluap dan meluber ke segala sudut hati. Sangat mengherankan jika banyak pemuda-pemudi yang berpasangan lebih leluasa berpacaran berlama-lama sebelum ijab kabul terlaksana. Padahal mereka banyak melakukan hal-hal yang diharamkan oleh agama. Pernah terlintas dalam benak kami, kenapa mereka tidak menyegerakan menikah agar segala yang haram menjadi halal?

Bukankah lebih indah dan bahkan sejuta rasanya jika kita dapat meluapkan rasa cinta kita kepada pasangan yang sudah disahkan dengan tali pernikahan?. Pacaran? siapa yang melarang? wong apa yang kami lakukan sekarang justru sedang 'hot-hot' nya pacaran kok, pacaran yang dihalalkan Allah. Pacaran yang dimulai setelah ijab kabul. Indah bukan?...
Pernah satu kali, ketika keadaan memaksa kami untuk berpisah selama satu malam. Satu malam perpisahan kami rasakan bagai sebulan, telepon dan SMS pun mengalir. Tak tahan rasanya berpisah dengan belahan hati walau satu malam pun!

Tidak ada pernikahan tanpa berselisih paham. Jika hal tersebut terjadi, kami berusaha kembalikan kepada hukum Allah dan kemesraan pun terjalin kembali. Bagi pasangan-pasangan yang berpacaran sebelum menikah, jika terjadi selisih paham dan emosi yang bermain maka keputusan yang diambil mungkin lebih ekstrim, yaitu putus hubungan. Padahal dosa-dosa akibat mendekati zina yang dimurkai Allah sudah mereka lakukan.

"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (Al-Israa:32)
Pernikahan adalah perjanjian suci yang dipersatukan oleh Allah. Pun, jika terjadi salah paham kita dianjurkan untuk tidak memakai emosi di dalam menyelesaikannya. Kata "putus" untuk sebagian pasangan yang belum menikah mungkin lebih mudah diucapkan, namun tidak bagi pasangan yang menikah seperti kami (dan mungkin juga pasutri lainnya). Pernikahan ini adalah pagar bagi kami untuk tidak berbuat hal-hal yang dibenci Allah Swt.

Kami percaya, cinta yang hadir di kehidupan pernikahan kami adalah karena Allah Swt menghendaki demikian adanya. Lewat cinta-Nya kepada kami, dianugerahkan-Nya rasa cinta dan kasih di antara kami sebagai pengikat tali pernikahan kami. Insya Allah, akan kami jaga sampai maut memisahkan kami atau bahkan sampai cita-cita kami berdua tercapai, ber-reuni di Surga-nya Allah, amin ya Robb, amin. Dan kami percaya, awal perkenalan sampai proses pernikahan kami yang 'serba instan' juga buah karya dan keputusan dari Sang Raja dari segala raja yang telah menghadirkan rasa cinta itu di setiap helaan nafas kami, (dan semoga untuk selamanya).

..... I miss bunda! (dari: ayah)
Sebaris short message (SMS) masuk ke handphone ku siang itu. Anganku pun langsung terbang ke langit, mempesona. Begitulah Cinta! Wallahu'alam Bishshowab.

Semoga bermanfaat
Salam Cinta secinta-cintanya

(^_^)

SYAIFUL PUTRA
www.syaifuljourney.blogspot.com
Baca Selengkapnya!

4 Jul 2010

Mencari Cinta di Taman Surga

HADIAH DARI ALLAH



Pagi kembali hadir di kota Jakarta, kesibukan harian ibu kota kembali terasa, di jalan-jalan, di pasar-pasar, di gedung-gedung mewah, di gubug reot pinggir kali, semua orang sibuk dengan masalah mereka masing-masing. Itulah Jakarta, setiap hari kota ini selalu menghadirkan cerita yang hampir sama. Setiap hari jutaan wajah cerah dan wajah yang penuh masalah tumpah ruah di Jakarta.

Pagi itu di salah satu pojok kota Jakarta, seorang pemuda bernama Muhammad Hasan Ali baru saja bangkit dari sajadahnya, setiap pagi di pojok Kota Jakarta, Hasan selalu memulai harinya dengan shalat dhuha. Selesai shalat Hasan langsung bergegas meninggalkan istananya yang berukuran 4x5 meter berupa petak kontrakan yang dihuninya bersama dua orang temannya Ahmad dan Feri. Hasan dan temannya tinggal di belakang Kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Dua orang temannya bekerja di Sudirman Central Business District (SCBD), sementara Hasan mengisi harinya di sebuah toko tak jauh dari tempat tinggalnya, Hasan membuka sebuah toko alat tulis, fotocopy dan percetakan di samping kampus UMJ, ia bisa membuka usaha itu berkat pinjaman modal dari Pak Roni seorang pengusaha kaya.

"Asalamualaikum, Selamat pagi....!!!" adalah dua kalimat yang setiap hari keluar dari mulut Hasan menyapa Asep dan Dewi, dua orang teman yang membantunya di toko.

Setiap hari Hasan menjalankan aktivitasnya di toko itu. Hasan membuka tokonya setiap hari mulai jam tujuh pagi sampai jam sepuluh malam. Setiap Hari Hasan bekerja lima belas jam kecuali setiap selasa malam rabu Hasan pulang lebih awal untuk dapat mengikuti Tarbiyah di Majelis Azzikra (Pesantren Yatama Azzikra) asuhan Ustad H. M. Arifin Ilham.

Selain mengikuti Tarbiyah, di Azzikra Hasan juga sambil membantu temannya jualan Buku-buku dakwah, VCD/DVD ceramah, dan minyak wangi.
Hasan adalah pemuda asal Padang-Pariaman dulunya juga seorang mahasiswa UMJ, tapi sejak ayahnya meninggal setahun yang lalu ia tidak bisa lagi melanjutkan kuliahnya karena kekurangan biaya dan ia pun kini harus bertanggung jawab untuk membiayai sekolah adiknya yang masih duduk di bangku SMP. Sejak itulah Hasan memutuskan berhenti kuliah dan memilih memulai usaha dengan bantuan dana dari seorang pengusaha. Bagi Hasan belajar tidak harus kuliah, belajar bisa dimana saja karena yang terpenting baginya bukanlah Ijazah dengan nilai tinggi tetapi ilmu yang bermanfaatlah yang ia cari.

*******

Hari ini adalah hari selasa, seperti biasa jam lima sore Hasan telah siap-siap berangkat ke Azzikra. Dengan menggunakan motor dan kecepatan sedang Hasan tiba di Azzikra pas azan magrib (Majelis Azzikra: Perumahan Mampang Indah 2 Sawangan Depok-Jawa Barat). Setelah selesai shalat magrib Hasan langsung menuju Lapak temannya (Aris) persis di sampaing Mesjid Al-Amru Bittaqwa Azzikra, dalam waktu singkat Hasan dan Aris telah selesai men-display (menata) dagangan mereka. di sebelah kiri telah berjejer aneka minyak wangi (parfum) non alkohol berbagai merek, di tengah-tengah ada berbagai macam VCD/DVD (lengkap dengan DVD Player dan sebuah monitor kecil untuk sampel) yang berisi tausiyah Kiyai/ Ustad terkenal, di antaranya adalah Best tausiyah dan zikir dari Ustad H. M. Arifin Ilham, kumpulan ceramah Ustad H. Yusuf Mansur, kumpulan Shalawat dan tausiyah Habib Hasan bin Ja'far (Nurul Mustafa), kumpulan Ceramah Habib Munzir Al-Munsawa (Majelis Rasulullah), juga ada berbagai macam Nasyid dan qasidah. Sementara di sebelah kanan tersusun rapi berbagai macam buku dakwah dan buku-buku agama Islam, serta berbagai macam peci dan aneka tasbih.

Setelah selesai men-display dagangan Hasan kembali ke dalam mesjid untuk mengikuti ta'lim rutin antara Magrib dan Isya bersama Ustad H. M. Abdul Syukur (Atau Assatid Azzikra lainnya) membahas Al-Quran atau Hadits.

Malam itu Ustad membahas kandungan Al-Quran Surat 'Ali-Imran:14 ("Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu Wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)"). Ustad menjelaskan:

"Menurut Imam Qurthubi, mengapa dalam ayat ini Allah SWT mendahulukan kata 'WANITA-WANITA' sebelum kata anak-anak dan harta benda , ialah karena kebanyakan manusia lebih menginginkan wanita dari pada yang lainnya. Selain itu juga karena wanita merupakan jerat-jerat setan yang menjadi fitnah bagi kaum laki-laki.

Hal ini ditegaskan oleh Rasulullah dalam sabdanya: "Tiadalah aku tinggalkan setelahku fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada WANITA (HR. Bukhari dan Muslim).""
Ustad melanjutkan: "WANITA adalah FITNAH terbesar dibanding yang lainnya, sebagaimana dijelaskan Imam Qurthubi bahwa Rasulullah SAW pun sebagai manusia tak luput dari rasa cinta terhadap wanita. Dari Annas bin Malik RA berkata : Rasulullah SAW bersabda : "Disenangkan kepadaku dari urusan dunia wewangian dan wanita (HR. Ahmad, dengan sanad hasan)", dalam riwayat yang lain Rasulullah SAW mengingatkan "Dunia adalah perhiasan dan SEBAIK-BAIKnya PERHIASAN adalah WANITA SHALIHAH (HR. Muslim).""

*******

Ta'lim ini berlangsung sampai masuk waktu Isya. Setelah selesai shalat Isya Hasan segera bergegas kembali ke tempat Aris, karena habis Isya jama'ah keluar dari masjid menuju pesantren Yatama Azzikra untuk mengikuti Ta'lim selanjutnya (Jarak antara Masjid Al-Amru Bit-Taqwa dengan Pesantren Azzikra lebih kurang 100 meter dengan jalan sedikit menanjak), dan pada waktu inilah biasanya banyak jama'ah yang membeli dagangannya. Hasan melayani pembeli yang ingin membeli buku dan peci atau tasbih sementara Aris melayani untuk pembelian VCD/DVD dan minyak wangi, begitulah setiap pekannya Hasan dan Aris selalu kompak.


Setelah semua jama'ah meninggalkan mesjid dan berkumpul di halaman Yatama, Hasan dan Aris pun segera ikut menyusul ke Yatama. Barang dagangannya dititipkan sama pak Gozali sekurity (petugas parkir) yang selalu berjaga di mesjid selama pengajian berlangsung di Yatama sampai jam sembilan malam.
Pak Gozali sangat senang membantu mereka.

"nntar isi ceramahnya ceritain lagi ke aku ya...!" itulah titipan rutin dari pak Gozali pada Hasan dan Aris.

Hasan dan Aris tiba di halaman Yatama saat pengajian sudah dimulai, ternyata ustad yang memberikan tausiyah adalah ustad Abuya Jamaaluddin Al-Waliy, Buya merupakan ulama ahli Fiqih kharismatik berdarah Minangkabau dan Aceh yang juga merupakan mertua dari Ustad Arifin Ilham.

Dalam Tausiyahnya Buya menjelaskan keutamaan sedekah.

Buya menjelaskan:

"Sedekah dapat melapangkan rizki, menolak bala/bencana, memudahkan jodoh dan lain sebagainya. Tapi ingat Firman Allah dalam Al-Quran surat Al-Fatihah ayat 5 bahwa seharusnya kita sebagai manusia beribadah/ menyembah Allah terlebih dulu baru akan menerima pertolongan.

Banyak orang yang berkata:

Aku akan sedekah jika usahaku sukses atau jika tujuanku tercapai dan sebagainya, tapi sangat jarang ada orang yang bersedekah sebelum memulai usahanya. Maka mulai malam ini kita harus ganti polanya, yaitu sebelum berangkat ikhtiar kita bersedekah dulu, maka Insya Allah urusan kita akan dimudahkan oleh Allah Ta'ala, Amin...."


*******

Jam sembilan lewat sepuluh menit pengajian selesai, para jama'ah bubar meninggalkan Yatama. Hasan dan Aris segera menuju dagangan mereka, waktu pengajian selesai adalah puncaknya jual beli. Selama kurang lebih setengah jam mulai dari selesainya tarbiyah sampai sepinya jama'ah, Hasan dan Aris sibuk melayani pembeli.



Waktu menunjukan hampir jam sepuluh malam, jama'ah sudah sepi, meskipun masih ada beberapa orang jama'ah yang masih istirahat atau shalat sunat di masjid. Sudah tidak ada lagi pembeli, Hasan mulai mengemasi barang dagangannya sendirian karena seperti biasa Aris sedang pergi membeli makan malam.


"Alhamdulillah..... banyak yang laris, terima kasih Ya Allah..." Gumam Hasan dalam hati sambil terus mengemasi dagangannya.

Hasan membayangkan, jika ada lebih banyak pengajian setiap minggunya dan dagangannya selalu laris maka hidupnya akan lebih makmur dan lebih berkecukupan, dia akan punya cukup uang untuk membawa ibunya tinggal bersamanya di Jakarta, dan ibunya akan naik haji, lalu dia juga membayangkan akan menikah dengan seorang gadis cantik yang shalehah, gadis khayalan berjilbab lebar yang selama ini selalu bermain di fikirannya saat dia teringat pada sebuah pernikahan.....

Kemudian Hasan teringat akan tausiyah Buya saat tarbiyah tadi bahwa sedekah dapat melapangkan rezki.

"nanti setelah Aris datang dan memberiku bagi hasil dari penjualan malam ini, akan aku sedekahkan setengahnya...." bisik Hasan dalam hatinya.


"Sudah mau tutup ya bang...?" suara halus dan lembut membangunkan Hasan dari lamunannya.


Hasan segera menoleh ke arah datangnya suara, di depannya berdiri dua orang perempuan yang satunya berumur setengah baya dan satunya lagi seorang gadis kira-kira seusia dengannya memakai gamis warna krem dengan jilbab lebar berwarna putih, sekilas Hasan melihat mata gadis itu indah dan bening, kulit wajahnya yang putih ditambah senyumanya yang manis membuat jantung Hasan berdetak kencang, segera Hasan beristighfar.
Hasan benar-benar tidak menyangka saat dia menghayal punya istri cantik shalehah, tiba-tiba di hadapannya berdiri seorang gadis yang sama persis dengan yang ada dalam hayalannya.


"dah mau nutup bang...?" kembali gadis itu mengulang pertanyaannya, karena Hasan terdiam.

"be... belum.. ini masih beres-beres.. nyari apa bu'.. m..mba'...?" jawab Hasan sedikit kagok.

"minyak wanginya berapaan bang...? gadis itu bertanya sambil menunjukkan sebotol parfum.


"kalo yang itu lima belas ribu saja mba'? jawab Hasan, sedikit lebih tenang.

"Aku beli yang ini satu ya ma....?" gadis itu berkata kepada wanita setengah baya yang ada di sampingnya yang ternyata adalah mamanya.

Kemudian sang mama mengeluarkan selembar uang seratus ribu dari dalam dompetnya, dan menyerahkan pada Hasan.


"ga' ada uang kecil ya bu'...?" tanya Hasan.

"wah ga' ada mas.." jawab si ibu.


"waduh.... ga' ada kembaliannya bu', soalnya teman saya lagi beli makan dan semua duit receh dibawa sama dia, kalau ibu dan mba' ga' buru-buru tunggulah sebentar sampai teman saya kembali mungkin beberapa saat lagi..."


"oooohhhh.....ga' apa-apa mas.... soalnya kita juga buru-buru, tantenya sudah nungguin di mobil. kembaliannya ntar tolong masukin ke kotak amal mesjid aja ya mas... maaf ya mas..." si ibu berkata sembari berlalu pergi bersama putrinya.

"mari bang...." putri si ibu mohon diri sambil tersenyum pada Hasan.

"ba... baik bu' ntar infak ibu akan saya laksanakan. Terima kasih ya bu' mm... mba'...." senyuman putri ibu itu kembali membuat Hasan terbata-bata.


"cantik sekali anak ibu itu, siapa ya namanya...?" Hasan bergumam dalam hati.


Hasan kembali melanjutkan mengemasi barang dagangannya hingga selesai. Tak lama kemudian Aris datang membawa makanan, selesai makan mereka membagi hasil dagangan. Sebelum pulang mengantar barang dagangan ke rumah Aris yang tak jauh dari Azzikra, sesuai janjinya Hasan kembali ke sekretariat Yatamma Azzikra untuk menginfakan setengah bagiannya dari keuntungan penjualan malam itu, serta memasukan uang kembalian ibu tadi ke kotak amal mesjid. sejak malam itu Hasan tidak pernah lagi melihat gadis cantik bersama ibunya itu di Azzikra.

*******

Dua tahun pun berlalu..........


Usaha percetakan dan toko alat tulis yang dijalankan Hasan telah mengalami kemajuan pesat, usaha yang tadinya hanya ada satu di samping kampus UMJ sekarang sudah membuka tiga gerai lagi yaitu satu di depan kampus UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, satu di komplek Universitas Gunadarma Bekasi dan satu lagi di dekat kampus BSI Salemba.

Hasan kini telah sukses, semua yang dulu pernah diimpikannya kini telah menjadi kenyataan, kini ia telah bisa mengajak ibu dan adiknya tinggal bersama di rumah pribadinya di Jakarta, ia pun telah memberangkatkan ibunya beribadah haji ke Tanah Suci.

Tapi masih ada satu yang belum tercapai yaitu Hasan masih jomblo alias belum menikah, ia belum berhasil menemukan gadis impiannya.


Siang itu Hasan mengunjungi Pak Roni. Pak Roni adalah orang yang paling berjasa dalam kesuksesan bisnis Hasan, karena dari modal pinjaman pak Roni lah Hasan bisa menjadi seperti sekarang ini. Seperti biasa, Pak Roni dan Hasan kalau lagi ngobrol bisa menghabiskan banyak waktu, mereka membahas apa saja mulai dari masalah bisnis sampai masalah agama juga masalah lainnya.


"kamu kan sudah sukses, kapan kamu akan menikah...? menikah itu ibadah lo nak..." Pak roni membuka obrolan siang itu dengan sebuah pertanyaan yang membuat Hasann tertegun.


"eummmmm... sebenarnya saya juga lagi ikhtiar pak, nyari calon istri...." Hasan menjawab sedikit terbata.

"oooo... kamu lagi nyari calon bini toh...? malu ya... minta cariin sama saya..? pada hal bapak punya calon lho buat kamu.." Pak Roni memotong kalimat Hasan.

"bapak serius...?" tanya Hasan Penasaran.


"yeeee... jadi kamu pikir bapakmu ini bergurau..?" Ibu Ely, istrinya Pak Roni memotong kalimat Hasan.

"aku serius nak... tapi aku perlu tau dulu kriteria gadis impian kamu seperti apa, sebelum aku menyuguhkan seseorang pada kamu" Pak Roni menambahkan.


"ya... bagi saya sih wajahnya cantik ga' apa-apa pak, yang penting anaknya shalehah..." jawab hasan sambil tersenyum.


"ga' ada syarat lain....?" kembali pak Roni bertanya kepada Hasan yang sudah seperti anaknya sendiri.


"ada sih pak.. sebenarnya ibu saya ingin saya menikah dengan gadis Minang pak, tapi kalo memang bapak punya calon bukan orang Minang asal shaleha Insya Allah ibu saya bisa menerima pak" jawab Hasan lemah,


karena dia tahu pak Roni adalah orang keturunan Betawi dan Makasar, tapi istri pak Roni adalah orang Minang Bukittinggi.


"semua kriteriamu dipenuhi oleh calon yang akan saya jodohkan denganmu nak, dia adalah gadis Minang yang cantik dan shalehah Insya Allah, dia adalah anak dari sepupuku di Bukittinggi, sekarang dia lagi kuliah di Universitas Islam Indonesia (UII) Jogjakarta, sebulan lagi dia akan wisuda, kamu bisa menemuinya di rumah ini sebulan lagi..." Ibu Ely bertutur sambil tersenyum.



"Tapi apa dia mau menerima saya bu'...? saya kan bukan sarjana" hasan sedikit ragu.

"tapi kamu kan orang kaya, hehehehe....... insya Allah dia tidak akan menjadikan dunia sebagai patokan untuk calon suaminya, lha wong dia sendiri yang bilang sama ibu' bahwa dia minta dicariin suami yang ganteng dan sholeh. nah menurut saya kamulah orang yang cocok untuknya" ibu' Ely meyakinkan Hasan dengan nada bercanda.

"jadi GR saya dibilang ganteng sama ibu', tapi kalau dibilang shaleh saya jadi malu sama Allah..... ada fotonya bu'.. boleh saya lihat..?" jawab Hasan sambil tersenyum.



Ibu' Ely masuk ke dalam kamar dan keluar membawa sebuah foto.


"nah.. ini anaknya... cantik ga...?" bu Ely menyodorkan selembar foto kepada Hasan.



Saat melihat foto yang dipegangnya Hasan merasa seperti pernah melihat gadis itu, tapi dia ragu karena dia sendiri juga lupa kapan dan dimana ia pernah melihat gadis itu.

"subhanallah.... baiklah kalau memang dia mau menerima saya insya Allah saya juga akan menerima dia, saya percaya sama bapak dan ibu" Hasan yakin dengan keputusannya.


"ya sudah sana lapor sama ibumu, ntar bulan depan ajak ibumu ke sini untuk melihat calon menantunya..." jawab pak Roni.

"tapi boleh saya tahu nomor HPnya ga' pak" tanya Hasan semangat.

"ga' boleh... ntar kamu malah telpon-telpon dia, Saya tahu kamu suka merayu cewe di telpon... itu ga' baik, tau...?" jawab Pak Roni tersenyum.



"kalau begitu saya permisi pulang dulu pak, bu'.. insya Allah bulan depan saya akan ajak ibu saya ke sini. asalamualaikum.."


"waalaikum salam"

*******

Sebulan kemudian...........

Mentari pagi bersinar cerah, angin bertiup lembut, jalan-jalan Ibu Kota kembali penuh oleh orang-orang yang tampak semangat menjalani harinya. Begitu juga dengan Hasan, mobil Toyota Avanza yang dikemudikannya melaju pelan membelah Jakarta. Hasan dan ibunya (Bu' Cahya) sedang dalam perjalanan menuju rumah Pak Roni untuk melihat calon istri yang dijanjikan Pak Roni dan Bu' Ely sebulan yang lalu. Dengan perasaan yang harap-harap cemas Hasan terus mengemudi.


Satu jam kemudian Hasan dan ibunya telah tiba di rumah Pak Roni, mereka disambut senyum oleh bu' Ely.

"Mari masuk bu' Cahya, kasian tuh Hasan keliatannya udah ga' sabar mau liat calon istrinya" bu' Ely mempersilakan Hasan dan ibunya masuk sambil menggoda.


Jantung Hasan berdetak semakin kencang, mukanya memerah, tapi sekuat tenaga ia menghilangkan geroginya. Setelah sampai di ruang tamu selain pak Roni Hasan tidak melihat siapa-siapa. Hasan semakin penasaran ingin segera melihat orang yang akan menjadi bidadari hatinya, namun Hasan menjaga image dan berusaha tidak melirik sana sini. Kemudian bu' Ely mempersilakan duduk, dan tak lama kemudian dua gelas minuman dingin membasahi tenggorokan Hasan dan ibunya.

"tunggu apa lagi...? sana panggil Lynda dan ibunya...!!" Pak Roni meminta bu' Ely memanggil seorang bernama Lynda.

"Lynda...? apakah namanya Lynda...?" Hasan berbisik dalam hati dengan wajah yang terus menunduk.

Tak lama kemudian dari sebuah ruangan bu' Ely keluar bersama dua orang, Hasan masih menunduk.


"Bu' Cahya, kenalkan ini kakak sepupu saya namanya Uni Mayang, dan ini putrinya yang mau dijodohkan sama Hasan namanya Lynda, Aisyah Sukma Lynda," bu' Ely memperkenalkan orang disampingnya kepada Ibu Hasan.


"wah......... kalau kamu sampai menolak yang ini ibu akan marah besar pada mu Hasan..." tutur bu' Cahya pada Hasan.

Hasan yang dari tadi hanya menunduk mengangkat wajahnya, ketika matanya menatap dua orang di samping bu' Ely Hasan kaget luar biasa, dia merasa pernah melihat dua orang itu sebelumnya, seorang ibu setengah baya bersama putrinya yang bermata indah berkulit putih.



Tiba-tiba sang gadis cantik bernama lynda itu berlari kembali ke dalam kamar semua yang hadir heran, tapi Hasan masih terlihat berfikir keras mengingat kapan dan dimana dia pernah melihat gadis cantik bersama ibunya itu.


Sesaat kemudian Lynda kemabali ke ruang tamu membawa sesuatu di tangtannya.


"minyak wanginya berapaan bang....?" Lynda berkata sambil memperlihatkan sebotol parfum pada Hasan.

Menyaksikan keanehan itu semua yang hadir semakin heran kecuali Uni Mayang dia mengambil selembar uang seratus ribu dalam dompetnya dan menyodorkan pada Hasan.....


"kalau yang itu lima belas ribu saja, tapi ga' ada duit receh nih buat kembalian, heheheee..." Hasan menjawab sambil tertawa kecil.



"ooooooo... Jadi kalian sudah saling kenal...?" Pak Roni bertanya keheranan.


"kami memang belum kenal, tapi kami pernah bertemu dua tahun yang lalu di majelis Azzikra" Uni mayang menjelaskan.

"Jadi gimana nak Lynda..? kamu mau menikah sama Hasan anak ibu'..?" Bu' Cahya bertanya pada Lynda.


"gimana ga' mau.. pastinya Lynda mau banget, buktinya minyak wangi yang dia beli dari Hasan dua tahun yang lalu masih dia simpan sampai sekarang, waktu itu katanya dia sangat terpesona dengan pemuda penjual miyak wangi di Azzikra ini... iya kan Lynda..?" Uni Mayang menjawab pertanyaan bu' cahya sambil menggoda anaknya.

"Ibu... jangan buka-buka rahasia napa..... aku kan jadi malu" Lynda menanggapi kata-kata ibunya sambil tertunduk malu.

"mantap.....! lah kalo begitu, berarti kalian telah saling cocok, minngu depan kalian akan bertunangan dan dalam waktu singkat kalian harus menikah, kebaikan itu harus disegerakan... betul ga' bu' Cahya" Pak Roni menuturkan.

"bagaimana sebulan setelah tunangan kalian langsung menikah...?" bu Cahya menimpali.


"Aku sih bagaimana baiknya aja..., kalau Lynda sudah siap insya Allah aku juga siap" Jawab Hasan. "Alhamdulillah....." koor suara Pak Roni, bu' Ely, bu' cahya dan Uni Mayang.

*******

Sebulan lebih telah berlalu, Hari pernikahan Hasan dan Lynda telah tiba. Semuanya berjalan lancar. Setelah ijab Qabul Hasan mengucap Takbir sambil sujud syukur begitu juga dengan Lynda. Hasan bertakbir dan bersyukur mengagungkan Allah yang telah mewujudkan semua mimpi-mimpinya. Hasan menyaksikan Betapa Janji Allah itu benar dan Allah tidak pernah menyalahi janji-janji-Nya.
Sementara Lynda bersyukur karena telah dipertemukan kembali dalam ikatan yang kokoh dengan seorang pemuda yang dulu membuat ia terpesona.



Hasan dan Lynda hidup bahagia kini dan selamanya, Insya Allah.......





Semoga bermanfaat

Salam Cinta secinta-cintanya

(^_^)


SYAIFUL PUTRA

www.syaifuljourney.blogspot.com



Baca Juga Cerita:


MAWAR HATI dan BUNGA PENGGANTI MAWAR




.........................................................................................................................
Baca Selengkapnya!

27 Jun 2010

Perawan di Ujung Zaman

BARANG MEWAH VS PERAWAN







Alkisah tahun 2008, waktu itu saya tinggal di Karawang Jawa Barat.

Siang akan berganti malam, matahari baru saja tenggelam di Bumi Barat. sesaat kemudian suara Azan menggema di angkasa Kota Karawang. Senja itu saya bersama seorang teman (sebut saja namanya Pak Umar) melewati Alun-alun Kota Karawang, kami baru saja kembali dari Jakarta. Karena telah magrib Pak Umar yang mengendarai motor langsung membelokkan motornya ke halaman Masjid Agung Karawang untuk ikut shalat berjama'ah sebelum kembali ke rumah.


Setelah selesai Shalat magrib saya dan Pak Umar menuju sebuah warung tenda pecel lele yang banyak tersebar di sepanjang jalan untuk makan malam. Sesaat setelah kami duduk, dua porsi pecel ayam siap santap telah terhidang di hadapan kami. Tengah asyiknya kami makan tiba-tiba di sebuah toko terjadi keramaian, beberapa saat kemudian kami tahu bahwa baru saja terjadi kemalingan. Ternyata sipemilik toko itu itu baru saja kehilangan motornya, Motor Yamaha Vixion yang belum keluar plat nomornya itu raib di bawa kabur simaling. Sipemilik motor tampak stress berat menghadapi kenyataan yang baru saja ia terima, tidak hanya itu tapi semua keluarganya pun juga terlihat stress berat, semua wajah yang menyaksikan juga terlihat prihatin. Tetapi beda dengan pak Umar, dari tadi Saya melihat Pak Umar malah senyum-senyum kecil.

Selesai makan kami melanjutkan perjalanan ke rumah pak umar di Desa Sirnabaya-Karawang melewati Komplek Galuh Mas (Teluk Jambe), dari bunderan Galuh Mas kami belok kiri melewati jalan baru (yang waktu itu masih sepi dan gelap. "ga' tau kalo sekarang...?") menuju arah Yonif 305 Siliwangi (yang konon katanya Putra Pak Presiden SBY, Agus Harimurti Yudhoyono dinasnya di Yonif 305). Saat melewati jalan baru yang agak gelap dan sepi itu, di beberapa titik di pinggir jalan di tengah kegelapan terparkir beberapa motor plus dengan sepasang muda-mudi (yang kadang-kadang terlihat berpelukkan atau berciuman ) kembali Pak Umar memperlihatkan ke-anehan-nya, Pak Umar tiba-tiba saja menghentikan obrolan dan suaranya terdengar serak, saya yang bonceng di belakang beliau melihat dengan jelas di kaca spion bahwa beliau sedang menangis, hati saya mulai bertanya-tanya....


Sesaat kemudian saya dan Pak Umar telah sampai di rumah. Tidak ada orang di rumah sebab istri dan anak PAk Umar sedang berada di kampung untuk keperluan keluarga. Saya dipersilakan masuk, setelah istirahat sejenak, azan Isya berkumandang dan kami langsung menuju masjid desa. Selesai shalat kami kembali ke rumah, saya telah berencana menginap di rumah Pak Umar malam itu, saya akan membongkar ke-aneh-an yang saya lihat pada diri beliau.

*******


Jam dinding menunjukkan pukul 08.15, saya yang sangat penasaran memberanikan diri untuk bertanya.

"Eummmmmmm..... Pak... Saya mau tanya sesuatu sama bapak..."

"Silakan, silakan.. kamu mau nanya apa...?" Jawab pak Umar ringkas.

"Begini Pak... tadi saat ada kemalingan motor saya lihat bapak kok malah senyum-senyum, pada hal semua orang prihatin... Terus waktu kita lewat di jalan baru, saat lihat ada pasangan muda-mudi lagi berkencan, saya lihat bapak menangis... bisa dijelaskan sebab musababnya ga' pak...?" saya bertanya dengan sedikit gemetaran....

Pak Umar menarik nafas panjang... kemudian sambil tersenyum beliau balik bertanya pada saya...
"Kami sudah menikah belum...?"

"Belum pak........" saya menjawab cepat

"Sudah pernah kawin...?" Pak Umar bertanya seperti meledek saya.

"Apalagi kawin pak.... belum pernah" Jawab saya lugas

"Masa' kamu kalah sama anak SMP..." Pak Umar tertawa

"Apa hubungannya saya belum nikah dengan anak SMP pak....?" saya semakin penasaran

Kemudian, dengan nada sedikit meninggi Pak Umar melanjutkan

"Kamu tahu ga'.. bahwa menurut penelitian 70% wanita berusia belia di kota-kota besar telah pernah berhubungan intim alias sudah lenyap keperawanannya..?? itulah yang membuat saya tertawa dan menangis..... Saat kehilangan motor atau barang berharga lainnya orang-orang akan sangat-sangat gelisah dan stress berat, sementara saat sebuah jati diri seorang wanita (baca keperawanan) hilang banyak orang yang masa bodo dengannya. jika ada seorang anak perempuan yang biasa memakai perhiasan kemudian suatu waktu sang anak tidak memakai perhiasannya itu, sang ibu akan sangat kuatir dan bertannya-tanya: kemana kalungmu???, kemana gelangmu?? kemana perhiasanmu??, tapi pernahkah sang ibu bertanya: Nak... kamu masih perawankan...? Tidak pernah..."

Pak Umar kemudian menarik nafas sekali lagi.

"Saya Punya saran untuk kamu, sebaiknya kamu segera menikah" Pak Umar kembali terlihat seperti meledek saya.

"lhoo.. Emank kenapa pak...??" saya memotong kata-kata Pak Umar.

"Karena semakin lama Perawan akan semakin "murah" dan bahkan "gratis"... Tetapi perawan yang "murah" akan semakin sulit didapat... kamu ga' mau kan punya bini yang ga' perawan...?" Pak Umar melanjutkan ledekannya.

*******


Semoga bermanfaat
Salam cinta secinta-cintanyanya


(^_^)

SYAIFUL PUTRA
www.syaifuljourney.blogspot.com











Baca Juga Artikel di bawah ini:

MENEMBUS BATAS (SI BUTA DARI BEKASI)
MALINKUNDANG IBUNYA YANG "DURHAKA"
BENARKAH TUHAN ITU ADA..??
MAWAR HATI dan BUNGA PENGGANTI MAWAR (NOVEL/ CERPEN)
Baca Selengkapnya!

20 Jun 2010

SURAT UNTUK AKHWAT

ERA MUSLIM







Dear ukhti-ukhtiku yang kucintai karena Allah, apa kabar iman-mu hari ini? Semoga Allah Yang Maha Indah selalu memberi keindahan padamu dan melindungimu dari segala keburukan

Ukhti-ukhtiku yang kucintai karena Allah, sebaik2 perhiasan dunia adalah wanita sholehah. Dan "perkara yang pertama kali ditanyakan kepada seorang wanita pada hari kiamat nanti, adalah mengenai sholat lima waktu dan ketaatannya terhadap suami." (HR.Ibnu Hibbab dari Abu Hurairah)

Ukhti-ukhtiku,

Pagi ini aku membaca sebuah buku didalamnya terdapat 10 wasiat Rasulullah kepada putrinya Fathimah binti Rasulillah.

Sepuluh wasiat yang beliau sampaikan merupakan mutiara yang termahal nilainya, bila kemudian dimiliki oleh setiap istri sholehah. Wasiat tsb adl:

1. Ya Fathimah, kepada wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, Allah pasti akan menetapkan kebaikan baginya dari setiap biji gandum, melebur kejelekan dan meningkatkan derajat wanita itu.

2. Ya Fathimah, kepada wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya, niscaya Allah menjadikana dirinya dengan neraka tujuh tabir pemisah

3. Ya Fathimah, tiadalah seorang yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan mencuci pakaiannya, melainkan Allah akan menetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan seribu org yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang

4. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang menahan kebutuhan tetangganya, melainkan Allah akan menahannya dari minum telaga kautsar pada hari kiamat nanti.

5. Ya Fathimah, yang lebih utama dari seluruh keutamaan di atas adalah keridhoaan suami terhadap istri. Andaikata suamimu tidak ridho kepadamu, maka aku tidak akan mendoakanmu. Ketahuilah wahai Fathimah, kemarahan suami adalah kemurkaan Allah

6. Ya Fathimah, apabila wanita mengandung, maka malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah menetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan serta melebur seribu kejelekan. Ketika wanita merasa sakit akan melahirkan, Allah menetapkan pahala baginya sama dengan pahala para pejuang di jalan Allah. Jika dia melahirkan kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia dilahirkan dari kandungan ibunya. Bila meninggal ketika melahirkan, maka dia tidak akan membawa dosa sedikitpun. Didalam kubur akan mendapat pertamanan indah yang merupakan bagian dari taman sorga. Dan Allah memberikan pahala kepadanya sama dengan pahala seribu orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah, dan seribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.

7. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang melayani suami selama sehari semalam dengan rasa senang serta ikhlas, melainkan Allah mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya di hari kiamat berupa pakaian yang serba hijau, dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan. Dan Allah memberikan kepadanya pahala seratus kali beribadah haji dan umrah.

8. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang tersenyum di hadapan suami, melainkan Allah memandangnya dengan pandangan penuh kasih.

9. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang membentangkan alas tidur untuk suami dengan rasa senang hati, melainkan para malaikat yang memanggil dari langit menyeru wannita itu agar menyaksikan pahala amalnya, dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.

10. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang meminyaki kepala suami dan menyisirnya, meminyaki jenggot dan memotong kumisnya, serta memotong kukunya, melainkan Allah memberi minuman arak yang dikemas indah kepadanya yang didatangkan dari sungai2 sorga. Allah mempermudah sakaratul-maut baginya, serta kuburnya menjadi bagian dari taman sorga. Dan Allah menetapkan baginya bebas dari siksa neraka serta dapat melintasi shirathal-mustaqim dengan selamat.

Ukhi-ukhtiku yang kucintai karena Allah Begitu indah menjadi wanita Dengan kelembutan dan kasihnya Dapat merubah dunia
Jadilah diri-dirimu menjadi wanita sholehah Agar negeri menjadi indah Karena dirimu adalah tiang negeri ini

Ukhti-ukhtiku yang kucintai karena Allah Tidakkah dirimu galau
Melihat keadaan negeri saat ini Apa yang akan kau katakan pada anakmu kelak Saat ia bertanya mengapa negeriku sperti ini?
Jadilah diri-dirimu menjadi wanita sholehah Karena esok negeri ini ditangan generasi kita

Ukhti-ukhtiku yang kucintai karena Allah Begitu indah menjadi istri Setiap perbuatannya merupakan pahala untukmu Lakukan dengan ikhlas karena Allah Insya Allah dunia akhirat ada ditanganmu

Ukti-ukhtiku yang kucintai karena Allah Semoga Allah yang Maha baik Menjadikan kita wanita dan istri sholehah Membantu dan membimbing kita untuk tetap dijalanNya Amiin.

Untuk ukti-ukti ku dimanapun dirimu berada... miss U


Semoga Bermanfaat

Salam Cinta Secinta-cintanya


(^_^)


SYAIFUL PUTRA

www.syaifuljourney.blogspot.com


Baca Juga Artikel di Bawah Ini:

Ada Juga NOVEL:
Baca Selengkapnya!

15 Jun 2010

MALINKUNDANG IBUNYA YANG "DURHAKA"

USTAD YUSUF MANSUR VS MALINKUNDANG




Semua orang Indonesia yang pernah sekolah minimal Sekolah Dasar, bisa dipastikan pernah mendengar nama Malinkundang..........

Semua orang Indonesia yang pernah menonton Televisi terutama umat Islam, juga bisa dipastikan pernah mendengar nama Ustad Yusuf Mansur............

Semua orang yang pernah mengunjungi blog ini, lebih-lebih yang suka membaca blog ini, juga bisa dipastikan pernah tahu nama saya Syaiful Putra.....

(^_^)

Lalu....... apa hubungannya saya dengan Malinkundang dan Yusuf Mansur....??

Jawabannya, hubungan kami baik-baik saja.... hehehee.....

:-)

Begini....!!!!!!!
Malinkundang adalah cerita rakyat dari Sumatera Barat yang mengisahkan kedurhakaan seseorang.............

Yusuf Mansur adalah seorang ulama (ustad) yang sangat terkenal, beliau telah menulis banyak buku, beliau adalah pengasuh Pesantren Penghafal Al-Quran PPPA Daarul Quran.....

Saya Syaiful Putra adalah pemilik blog dan penulis artikel ini yang akan mengemukakan beberapa kesamaan dan perbedaan antara Malinkundang dengan Yusuf Mansur............

*******

Malinkundang dan Yusuf Mansur sewaktu kecil adalah kebanggaan orang tuanya, mereka adalah obat jerih pelerai demam bagi ibunya.

Namun seiring berputarnya waktu, anak laki-laki yang tadinya diharapkan akan menjadi kebanggaan keluarga ternyata menyimpang dari jalan kebenaran. Malinkundang dan Yusuf Mansur sama-sama menyakiti hati ibunya, bahkan Yusuf Mansur mencoreng nama baik keluarganya.

Sepulangnya dari merantau Malinkundang yang kaya raya tidak mau lagi mengakui perempuan yang telah melahirkannya itu sebagai ibunya sehingga Malinkundang pun dicap sebagai “anak durhaka”...............

Sedangkan Yusuf Mansur, memasuki usia dewasanya beliau berubah menjadi seorang penipu, berawal dari gagalnya sebuah bisnis yang dirintisnya, kemudian beliau terlibat dalam bisnis-bisnis haram yang dilarang agama, menciptakan masalah demi masalah untuk menutupi masalah lama, bahkan Yusuf Mansur sempat dua kali dijebloskan ke dalam penjara.......

Hati ibu mana yang tidak sakit mendapat perlakuan seperti itu. Malinkundang tidak mau mengakui ibunya, sedangkan Yusuf mansur “mencorengkan arang di kening ibunya”.
Tetapi sesuatu yang sangat membedakan antara Malinkundang dengan Yusuf Mansur adalah kisah “kedurhakaan” dan ending dari kisah mereka berdua.

Kisah kedurhakaan Malinkundang yang hanya berlangsung beberapa waktu (sangat singkat), yaitu saat kapal si Malin berlabuh di pantai kemudian ibunya datang dan si Malin tidak mau mengakuinya. Kisah kedurhakaan Malinkundang harus berakhir dengan sangat tragis, Malinkundang menjadi batu setelah dikutuk oleh ibunya sendiri, Malinkundang tidak diberi kesempatan untuk merenungi kesalahannya........... hukuman terberat itu langsung diterimanya........

Sedangkan Yusuf Mansur menyakiti hati Ibu dan keluarganya selama bertahun-tahun. Masalah demi masalah yang dibuatnya melibatkan orang-orang yang sama sekali tidak mengerti kenapa ia terlibat.

Tetapi apakah Yusuf Mansur juga menjadi batu...??? jawabannya adalah TIDAK..
Setelah bertahun-tahun membuat masalah demi masalah Yusuf Mansur sekarang ini malah menjadi seorang ustad (ulama) yang sangat tersohor alias sangat terkenal.

So...........!!!!!!!
Mengapa hal itu bisa terjadi......?

Apa yang membedakan mereka berdua (Malinkundang dan Yusuf Mansur)....?

Jawabnya adalah “SEORANG IBU”

Malinkundang ibunya “durhaka”

Yusuf Mansur ibunya “tawakal dan bertaqwa”

Dalam cerita Malinkundang dikisahkan bahwa Malin telah pergi merantau sejak berusia masih sangat muda, artinya Malin sedikit sekali mendapat pendidikan dari ibunya atau pendidikan seorang ibu yang diterima Malin tidak optimal, karena ia “terpaksa” merantau di usia muda untuk mengurangi beban ibunya......

Setelah sukses menjadi saudagar kaya, Malin kembali ke kampung untuk melepas kerinduan. Setelah beberapa saat kapalnya bersandar di pelabuhan kemudian ibunya datang dan berkata:
“Malin ini ibu nak, ibu sangat rindu padamu”.

Karena malu punya ibu yang miskin, Malin tidak mau mengakui perempuan itu sebagai ibunya.
“Tidak.......... kau bukan ibuku, ibuku tidak seperti ini....”

Kemudian Malin memutuskan kembali berlayar. Beberapa saat setelah kapal Malin beranjak dari pelabuhan, ibunya berkata:
“kau durhaka Malin....., terkutuklah kau jadi batu”
Allah mengabulkan kutukan itu dan Malinkundang pun jadi batu.



*******
Disinilah letak perbedaan antara ibu Malinkundang dengan Ibunda Yusuf Mansur.
Ibu Malinkundang seakan tidak ikhlas dengan semua pengorbanannya sehingga baru pertama kali kecewa pada anaknya, ibu si Malin langsung menjatuhkan kutukan pada anaknya saat itu juga.

Sedangkan Ibunda Yusuf Mansur sangat mencerminkan keikhlasan seorang ibu yang bertahun-tahun disakiti dan menanggung malu akibat perbuatan anaknya tidak pernah menjatuhkan kutukan pada putranya itu, bahkan tidak berkata yang jelek-jelak tentang anaknya.

Dalam beberapa kesempatan, sering kali Ustad Yusuf Mansur mengatakan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan beliau berubah dari orang yang berakhlak jelek menjadi seorang ustad adalah karena do’a ibunya. Beliau mengatakan bahwa ibunya tidak pernah lepas dari sajadah untuk selalu berdo’a pada Allah agar anaknya mendapat hidayah dan kembali ke jalan yang benar.

Andaikan ibu si Malin melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh ibunda Ustad Yusuf Mansur, mungkin tidak akan pernah ada Batu Malinkundang di Pantai Air Manis Padang sekarang ini.

Pertanyaannya adalah, adakah “ibu-ibu Malinkundang” lain yang hidup di zaman sekarang ini.....????
Jawabannya adalah SANGAT BANYAK......

Batapa banyak anak-anak yang dicap durhaka oleh ibunya hanya karena berbeda pendapat tentang hal-hal sepele dengan orang tuanya, hal-hal sepele misalnya; masalah sekolah pilihan, masalah pilihan jurusan di perguruan tinggi, masalah jodoh, dan lain sebagainya.

Lalu.......... jika seorang ibu kecewa/ kesal sama anaknya, bolehkah ibu itu mengutuk anaknya....???
Jawabannya adalah TIDAK......
Karena disinilah letak keikhlasan.......
*******


Mohon maaf kepada ibu-ibu diseluruh dunia juga kepada para ukhti yang telah dan akan menjadi ibu. Saya hanya ingin mengatakan, jika suatu hari ibu kecewa dengan anakmu, jangan katakan:
“anak durhaka........”
Apalagi sampai mengutuk kami jadi batu.
Jangan pernah berkata “aku kutuk kau jadi BATU...!!!!!!”
Lebih baik ibu katakan: “Aku kutuk kau jadi GANTENG.!!!!!!!!!!”
Atau “aku kutuk kau jadi KAYA RAYA......!!!!!!!”
:-)
Ibu......
Kalau kami mengecewakanmu, jangan kutuk kami.....
Selalu do’akan kami agar selalu dalam hidayah Allah.....
Setelah ibu berdo’a lalu biarkanlah Allah yang akan menentukan
Apakah kami pantas dihukum atau pantas menerima hidayah......
Terima kasih ibu..............
*******


Semoga bermanfaat
Salam cinta secinta-cintanya

(^_^)
SYAIFUL PUTRA
www.syaifuljourney.blogspot.com
Baca Selengkapnya!